Situs Resmi Judi Online | Pada tengah malam, seorang pria dengan bersenjata menyerbu masuk ke kasino yang ada di sebuah hotel di Resorts World Manila, Filipina.
Ia menembakkan peluru dari senapannya, lalu membakar
meja-meja yang dipakai untuk berjudi. Sejumlah saksi mata bahkan mengaku
mendengar suara ledakan.
Kepanikan pun terjadi. Ratusan orang berlarian menyelamatkan
diri. Belum jelas apakah ada korban jiwa maupun terluka dalam insiden tersebut.
Pasca-insiden, kelompok pro-ISIS di Filipina langsung
mengklaim bertanggung jawab. Namun, polisi meragukan pernyataan tersebut.
Kepala Kepolisian Filipina, Jenderal Ronald Dela Rosa
mengatakan, sejauh ini belum ada bukti jelas bahwa itu adalah aksi terorisme.
"Masih terlalu dini untuk disimpulkan," kata Dela
Rosa, seperti dikutip dari media Filipina, Inquirer, Jumat (2/6/2017).
"Sejauh ini, motif belum bisa ditentukan, apakah
terorisme atau perampokan," tambah dia.
Polisi, dia mengatakan, tak mengenyampingkan kemungkinan
aksi itu adalah perampokan. "Sebab, ruang penyimpanan dijarah, koin-koin
judi dibawa lari," kata dia.
Dela Rosa mengaku, pihaknya mengetahui ciri-ciri pelaku
tunggal tersebut. Ia adalah pria asing, dari ras Kaukasoid (Caucasian), dan
terakhir terlihat di lantai dua.
Sejauh ini, berdasarkan semua rekaman CCTV, tak ada insiden
penyanderaan yang terjadi. Aparat masih menyisir semua kamar dan lantai hotel.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut,
menurut SITE Intelligence Group.
Jenderal Dela Rosa mengaku tak tahu menahu tentang klaim
yang kabarnya dimuat dari situs ISIS. "Mungkin itu hanya bagian dari
propaganda mereka," kata dia.
Dugaan teror mengemuka karena alasan kuat. Saat ini, militer
Filipina sedang bertempur melawan kelompok pro-ISIS yang sempat menduduki Kota
Marawi, di Mindanao.
0 comments:
Post a Comment